Ketiga siswa SMAN 1 Ponorogo yang meraih medali silver Social Science International |
PONOROGO - SMA Negeri 1 Ponorogo terus mengukir prestasi yang cukup prestisius. Terbaru, tiga siswanya berhasil membawa nama harum sekolah dengan memboyong medali silver lomba sains di kancah Internasional.
Ketiga siswa SMAZA tersebut mampu menyabet Diploma Silver Medals (medali silver) Social Science tingkat Internasional pada ajang Science Project Competition yang diselenggarakan oleh Alfa Group Educational Intitution Turkey.
Pun, ketiga siswa terbaik SMAN 1 Ponorogo tersebut yaitu Bhirawa Kusuma Wijaya (XI MIPA 1), Anindia Nasywa Dwi (XI MIPA 8) dan Egitya Putri Anwar Wijaya (XI MIPA 9).
Kepala SMAN 1 Ponorogo, Dasar Daminto S.Pd, M.Pd. mengatakan, tentunya, capaian disematkan tiga siswa yang mampu meraih medali silver di kancah Internasional ini patut untuk dibanggakan.
"Siswa kami kerap menjadi langganan juara baik tingkat Kabupaten hingga Nasional. Bahkan, beberapa tahun terakhir ini, SMAZA sering menjadi juara berbagai perlombaan di kancah Internasional," jelasnya.
Senada diungkapkan oleh Waka Kurikulum SMAN 1 Ponorogo, Supiyan M.Pd. Menurutnya, ketiga siswa tersebut memang sudah lama berkolaborasi dalam mengikuti lomba Sains.
"Mereka aktif mengikuti perlombaan Sains yang didapat melalui informasi secara online. Puncaknya, ketiga siswa kami tersebut mengikuti lomba bergengsi dan berhasil menyabet medali silver Social Science tingkat Internasional di Turki ini," jlentrehnya, saat dikonfirmasi, Rabu (1/6/2022).
Pihak sekolah memang selalu mendukung serta mensupport para siswa-siswi, untuk terus berinovasi dan mengembangkan diri agar dapat berprestasi.
"Terutama memberikan pendampingan dan membekali ilmu pengetahuan yang berkompeten. Sehingga, outputnya bagi siswa mampu meraih kejuaraan di berbagai perlombaan akademik maupun non akademik," bebernya.
Kepala SMAN 1 Ponorogo, Dasar Daminto S.Pd, M.Pd |
Sementara itu, salah satu siswa berprestasi SMAN 1 Ponorogo, Bhirawa Kusuma Wijaya mengatakan, untuk proses awalnya sudah berlangsung cukup lama mengenai penelitian riset sains project.
"Karena membuat karya tulis ilmiah, memang tak bisa instant. Prosesnya membuat penelitian ini kurang lebih selama lima bulan. Selain itu, saya bersama dua teman saya tersebut juga mengikuti ekstrakulikuler (eksul) kelompok ilmiah remaja (KIR) di sekolah ini," ungkapnya.
Awalnya mengikuti lomba essay tingkat Kabupaten Ponorogo, dengan mengangkat tema 'Kesejahteraan Pemulung dan Ketimpangan Ekonomi Indonesia'.
"Kemudian kita kembangkan lagi, dengan mengikuti lomba tingkat Internasional tersebut. Lombanya ada perbedaan, dengan lebih menonjolkan argumentasi mulai data dan real lapangannya, serta lebih kompleks masalah yang diangkat," terangnya.
Dalam ajang Science Project Competition yang diselenggarakan oleh Alfa Group Educational Intitution Turkey itu, tim Smaza mengangkat Protector: An Innovative Design of Smartphone Based, Scavenger Empowerment Application as a Breakthrough to Solve the Problem of Economic Inequality in Indonesia.
"Disitu kita menuangkan ide dan inovasi untuk membuat aplikasi dalam menangani ketimpangan ekonomi khususnya para pemulung yang ada di indonesia. Termasuk menjelaskan fitur, setting, pengaturan dan menjabarkan kinerja aplikasi itu secara keseluruhan," tandasnya. (and/ad)
Posting Komentar