Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat photo bersama jathil cilik |
PONOROGO - Menjaga kesenian dan kebudayaan harus tetap dilestarikan. Sama halnya dilakukan pemilik sanggar Kartika Puri Joglo Paju Ponorogo, Sudirman yang mengadakan 'jagong budaya'.
Hadir pada kesempatan ini, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, yang sekaligus membuka acara jagong budaya ini. Serta tim perwakilan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menyampaikan, ini merupakan suatu komitmen menakar seni dan budaya harus hidup di tengah pandemi covid-19. Mari bergerak dan berkarya, tapi tetap dengan mematuhi peratuan yang ada.
Pemilik sanggar Kartika Puri Joglo Paju, Sudirman (tiga dari kiri) saa menunjukkan karya lukis siswa |
"Sumpah pemuda lahir dari sebuah keberagaman baik suku, ras, agama hingga kebudayaan. Semua bersatu untuk saling menjaga. Reyog merupakan warisan leluhur yang Ponorogo miliki serta keberadaannya harus tetap dilestarikan," ungkapnya.
Pihaknya punya mimpi besar bagaimana kesenian khas kota ini mampu dikenal di kancah Internasional. Dalam hal ini peran pemuda -lah yang harus berjibaku dan ambil bagian untuk ikut membesarkan nama reyog.
Sugiri Sancoko saat melihat pameran batik dari Makota |
"Saya juga salut dengan pemilik Kartika Puri Joglo Paju yang mengelola sanggar ini dengan baik. Serta mampu mengajak generasi muda tetap berkarya dan berkesenian," bebernya.
Senada diungkapkan Pemilik sanggar Kartika Puri, Sudirman mengatakan, pihaknya mengadakan kegiatan yang bertajuk 'jagong budaya'. Dilaksanakan selama tiga hari, (28-30/10/2021).
"Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati hari sumpah pemuda. Berbagai kegiatan kesenian dan kebudayaan kita laksanakan," jelasnya saat ditemui awak media.
Penampilan jathil cilik pada kegiatan jagong budaya |
Kegiatannya meliputi kesenian jathilan yang dibawakan oleh siswi SD. Pameran karya lukis dari para siswa-siswi SMPN 1 Jetis, pameran batik dari lima kota (Makota) antara lain Ponorogo, Madiun, Pacitan, Kediri dan Magetan.
"Serta bazar budaya dan kesenian. Tentunya dalam pelaksanaannya kita sudah kemas sedemikian rupa, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) dan jaga jarak," tandasnya. * (dre)
Posting Komentar