Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo saat diwawancarai awak media di Pringgitan Ponorogo (9/7) |
Setelah banyaknya santri yang terpapar covid-19. Wakapolda Jawa Timur, Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo mendatangi Pondok Pesantren (PP) Gontor 2 Ponorogo. Yang terletak di Desa Madusari, Jetis Ponorogo. (9/7).
Kunjungan Wakapolda Jatim Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo tersebut didampingi Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni dengan gugus satgas covid-19 Ponorogo. Seiring adanya penambahan kasus dan klaster baru virus corona di PP Gontor 2 Ponorogo.
"Kita meninjau di sejumlah tempat di Kabupaten Ponorogo seiring bertambahnya kasus baru covid-19. Kita mengingatkan jika disiplin terhadap protokol kesehatan menjadi kunci memutus rantai covid-19," ujar Wakapolda Jatim, Brigjen Slamet Hadi Supraptoyo saat ditemui awak media di Pringgitan, Ponorogo.
Sementara itu, Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menjelaskan, dalam satu minggu ini terjadi ledakan besar jumlah penambahan kasus maupun penularan covid-19. Dengan prosentase sekitar 34%. Terdapat klaster baru yakni klaster Gontor, Ronowijayan Siman dan Panjeng Jenangan. Khusus Gontor 2, Pemkab Ponorogo saat ini serius bekerjasa sama dengan Pemprov, Polda, Kodim dan pimpinan pondok, untuk meningkatkan upaya tracing dan testing. Akan dilaksanakan rapid test secara masif terhadap seluruh penghuni pondok. Baik santri, ustadz dan lainnya.
"Kita awali dengan RDT terhadap 300 orang (177 ustadz dan 123 santri) dan selanjutnya 500 orang. Kita juga melakukan isolasi terhadap 98 kontak erat (kasus konfirm) yang saat ini masih berada di PP Gontor 2. Dengan memisahkan dengan santri yang lain," jelasnya.
Saat ini total ada 77 kasus terkonfirm positif covid-19 di Ponorogo. Sementara 33 pasien dinyatakan sembuh, isolasi di rumah sakit sebanyak 31 orang, isolasi shelter 8 pasien dan isolasi mandiri 2 orang. Serta 3 orang meninggal. "Tentu ini sangat memperihatinkan, karena sebelumnya Ponorogo telah dinyatakan zona hijau. Namun saat ini dinyatakan zona oranye (resiko sedang) dalam hal penularan covid-19," pungkasnya. * (and)
Posting Komentar